Senin, 20 Februari 2012

Sekilas Tentang Stratigrafi


            Tanggal 20 februari 2012, ditemani gerimis serta sebatang roko secara perlan inspirasipun mulai berdatang. Salam sejahtera untuk kita semua, malam ini saya akan mencoba mengulas tentang dasar yang pernah saya bicarakan dalam tulisan sebelumnya, yang akan di ulas kali ini adalah sekilas tentang Stratigrafi, semoga rangkuman sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kita mulai dari pengertian, Stratigrafi merupakan cabang ilmu geologi yang khusus membahas tentang pemerian dan klasifikasi suatu tubuh batuan terutama batuan sedimen serta korelasinya dengan tubuh batuan yang lain. Penggunaan istilah stratigrafi digunakan oleh d’Orbingy dalam 1852, tapi konsep lapisan batuan, atau strata, mewakili urutan banyak peristiwa geologi diterangkan pada 1667 oleh Steno, beliau mengembangkan prinsip superposisi, bahwa setiap lapisan yang berada dibagian paling bawah merupakan batuan yang paling tua kemudian dilanjutkan dengan umur lapisan yang berada di atasnya.
            Tujuan utama semua hukum stratigrafi adalah untuk penentuan umur relatif, yaitu untuk memperkirakan batuan mana yang terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir, umur absolut juga dapat di tentukan menggunakan metode datting/radiometri. Berikut ini merupakan teori dari Steno yang membahas tentang hukum stratigrafi,
  •  Hukum Superposisi (Nicolas Steno,1669): Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi.
  • Hukum Horizontalitas (Nicolas Steno,1669): Pada awal proses sedimentasi, sebelum terkena gaya atau perubahan, sedimen terendapkan secara horizonta
  • Original Continuity (Nicolas Steno,1669): Batuan sedimen melampar dalam area yang luas di permukaan bumi.
Gbr 1.S Hukum Steno

Masih banyak nama-nama peneliti lain yang mengeluarkan hukum-hukum tentang stratigrafi, namun secara umum seperti yang dijelaskan oleh Steno. Bagian lain dari tujutan stratigrafi adalah merekonstruksi proses serta pengaruh kondisi organis dan anorganis baik dalam sisi tempat serta perkembangannya di bagian ruang meliputi Paleogeografi, waktu meliputi Sejarah Geologi. Sekilas untuk analisis dari stratigrafi dapat meliputi penerapan prinsip stratigrafi untuk analisa cekungan seperti, studi facies, sequence stratigrafi, sedimentary tectonic, basin evalution. Untuk Sequence stratigrafi sendiri dapat dibedakan berdasarkan sifat dan ciri fisik, dapat di kategorikan menjadi lithostratigraphic, lithodemic, magnetostratigraphic, biostratigraphic, pedostratigraphic, allostratigraphic, dan jika dibedakan berdasar umur dapaat meliputi geologic time, chronostratigraphic, geochronologic, diachronic, geochronometric, polarity chronologic, polarity chronostratigraphi. Aplikasi ilmu ini sendiri sangat luas dibidang geologi, dengan gambaran umum yang saya berikan semoga dapat memberikan bayang tentang kegunaan ilmu ini. Untuk tulisan berikutnya semoga dapat lebih menarik, doakan agar setiap inspirasi dapat mengalir dengan baik dikepala saya, Amin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar